Seperti yang semua orang tahu LPEI atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia membuat Program Desa Devisa yang sudah di selenggarakan di berbagai daerah yang memiliki produk unggulan untuk ekspor. Seperti sekarang ini Desa Wedani, Kabupaten Gresik Jawa Timur menjadi salah satu tempat program desa devisa tenun Gresik yang sudah dibina oleh LPEI program Desa Devisa. Program desa devisa ini merupakan salah satu program untuk meningkatkan kualitas produk unggulan seperti tenun gresik ini menjadi memiliki nilai ekspor yang tinggi dan memiliki kualitas yang tinggi, banyak wilayah yang sudah dibina oleh desa devisa karena program ini sudah di langsungkan dari tahun 2019.
Dalam program ini memiliki metode yang berbasis tentang pemberdayaan manusia, oleh karena itu selain meningkatkan kualitas produk ungggulan dengan adanya program ini juga meningkatkan komoditas masyarakat dan orang-orang yang sudah bekerja keras. Program ini dimulai dari desa devisa kakao di Jembrana yang memiliki komoditas unggulan biji kakao yang difermentasi, lalu ada desa devisa kerajinan yang ada di bantul dengan produk ramah lingkungan yang sudah bisa melakukan ekspor secara berkelanjutan. Selain dua wilayah tersebut masih ada lagi wilayah yang sudah di bina LPEI dalam program desa devisa ini, seperti Jawa Barat dan Jawa Timur dengan devisa argowisata Ijen Banyuwangi, di subang yang berupa desa devisa kopi, dan sekarang desa devisa tenun gresik.
Dengan adanya program yang sangat membantu dan mempunyai banyak manfaat ini bisa diharapkan meningkatkan nilai ekspor Indonesia dan produk lokal Indonesia yang bisa mendunia dan setara dengan internasional yang menyediakan kualitas produk yang berkualitas. Dengan ini desa-desa dan masyarakat bisa merasakan dampak positif dari meningkatkan ekonomi dan sosial secara nyata, dengan desa devisa di gresik ini harus adanya kerja sama antar pemerintah dan lembaga agar bisa melangsungkan program ini dengan mudah. Oleh karena itu LPEI sebagai SMV kementrian Keuangan RI bersinergi dengan kantor pengawasan pelayanan Bea dan Cukai dan lainnya bekerja sama untuk mengembangkan potensi desa wedani.
Dalam desa ini ada 1.500 orang penenun perempuan yang memproduksi sarung tenun dengan menggunakan alat tenun dan bukan menggunakan mesin, yang sudah tergabung dalam kelompok penenun Koperasi Wedani Giri Nata. Sarung tenun ATMB ini menjadi salah satu komoditas unggulan dari desa devisa tenun gresik yang menggambarkan dan menunjukkan kearifan lokan dengan unsur budaya yang ada di tempat tersebut. Dengan melalui program desa devisa di gresik ini LPEI akan berkolaborasi dengan beberapa institusi daerah dan pusat untuk memberikan pendampingan pada kelembagaan, produksi sampai akses pasar kepada anggota ataupun pengurus koperasi desa wedani.
Direktur Eksekutif LPEI juga menyampaikan bahwa “ program desa devisa yang dilakukan oleh LPEI bertujuan untuk membangun dan meningkatkan potensi wilayah yang memiliki produk unggulan dan berorientasi dalam bidang ekspor, lalu diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat dalam mencapai kondisi ekonomi, budaya dan sosial yang lebih baik lagi. ” dengan adanya program ini semoga bisa membuat ekspor Indonesia meningkat dan membuat wara sekitar merasakan dampak positif yang dihasilkan dengan adanya ekspor yang dilakukan, apalagi untuk petani dan orang yang berpartisipasi dalam kegiatan program ini. dan semoa desa devisa tenun gresik bisa menjasi motivasi bai orang-orang gresik untuk terus berinovasi.