Bacalah Surat Al-Kahfi 10 Ayat Pertama dan Terakhir Supaya Terlindungi dari Dajjal

  • OpiniBangsa
  • Jan 12, 2022
Surat Al-Kahfi

Menurut beberapa tafsir keutamaan yang bisa kita dapatkan dari surat al kahfi ini ada di 10 ayat pertama dan juga 10 ayat terakhirnya. Jika kita rajim membaca surat tersebut maka surat ini bisa dijadikan sebagai tameng untuk membuat kita terlindungi dari fitnah Dajjal.

Imam Nawawi menyebutkan pada bagian awal surat al kahfi ini terdapat ayat- ayat yang sangatlah menakjubkan. Siapa saja yang mau merenungkanya, niscaya nantinya ia akan dilindungi dari adanya fitna Dajjal. Maka dari itu yuk langsung simak saja bacaan surat Al- Kahfi untuk 10 Ayat pertama dan 10 Ayat terakhir:

10 Ayat Pertama Surat Al- Kahfi

  • Alhamdulillahilladzii annzala ‘alaa ‘abdihil kitaaba walam yaj’al lahuu ‘iwajaa

“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab (al-Quran) dan dia tidak mengadakan kebengkokan didalamnya.”

  • Qayyimal liyundziralladzii ba’san syadiidan milladunhu wayubasyssyriralladziina ya’maluunash shoolihaati anna lahum ajran hasanaa “Sebagai bimbingan yang lurus,untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan membawa berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik.”
  • Maa kitsiina fiihi abadaa

“Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.”

  • Wa yunndziralladziina qooluttakhodallahu waladaa

“Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata:”Allah mengambil seorang anak”

  •  Maa lahumbihii min ‘ilmin walaa li aabaaihim kaburat kalimatan takhruju min afwaa hihim iyyaquuluuna illaa kadzibaa

“Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.”

  • Fala’allaka baakhi’unnafsika ‘alaa aatsaarihim inlam yu minuu bihaadzal hadiitsi asafaa

“Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (al-Quran).”

  • Innaa ja’alnaa maa ‘alalardhi ziinatal lahaa linabluwahum ayyuhum ahsanu ‘amalaa

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya.”

  • Wa innaa lajaa’iluuna maa ‘alaihaa sha’iidann juruzaa

“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang diatasnya menjadi tanah rata lagi tandus.”

  • Am hasibta anna ash haabal kahfi warroqiimi kaanuu min aayaatinaa ‘ajabaa

“Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?”

  • Idz awalfityatu ilalkahfi faqooluu rabbanaa aatinaa minladunka rahmatan wahayyi lanaa min amrina rasyadaa.

“(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa:”Wahai Rabb kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).”

10 Ayat Terakhir Surat Al-Kahfi

  • allażīna kānat a’yunuhum fī giṭā`in ‘an żikrī wa kānụ lā yastaṭī’ụna sam’ā

“(yaitu) orang yang mata (hati)nya dalam keadaan tertutup (tidak mampu) dari memperhatikan tanda-tanda (kebesaran)-Ku, dan mereka tidak sanggup mendengar.”

  • a fa ḥasiballażīna kafarū ay yattakhiżụ ‘ibādī min dụnī auliyā`, innā a’tadnā jahannama lil-kāfirīna nuzulā

“Maka apakah orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sungguh, Kami telah menyediakan (neraka) Jahanam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang kafir.”

  • qul hal nunabbi`ukum bil-akhsarīna a’mālāKatakanlah (Muhammad),

“Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?”

  • allażīna ḍalla sa’yuhum fil-ḥayātid-dun-yā wa hum yaḥsabụna annahum yuḥsinụna ṣun’ā

“(Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.”

  • ulā`ikallażīna kafarụ bi`āyāti rabbihim wa liqā`ihī fa ḥabiṭat a’māluhum fa lā nuqīmu lahum yaumal-qiyāmati waznā

“Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat.”

  • żālika jazā`uhum jahannamu bimā kafarụ wattakhażū āyātī wa rusulī huzuwā

“Demikianlah, balasan mereka itu neraka Jahanam, karena kekafiran mereka, dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai bahan olok-olok.”

  • innallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti kānat lahum jannātul-firdausi nuzulā

“Sungguh, orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, untuk mereka disediakan surga Firdaus sebagai tempat tinggal,”

  • khālidīna fīhā lā yabgụna ‘an-hā ḥiwalā

“Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari sana.”

  • qul lau kānal-baḥru midādal likalimāti rabbī lanafidal-baḥru qabla an tanfada kalimātu rabbī walau ji`nā bimiṡlihī madadā

“Katakanlah (Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).”

  • qul innamā ana basyarum miṡlukum yụḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥid, fa mang kāna yarjụ liqā`a rabbihī falya’mal ‘amalan ṣāliḥaw wa lā yusyrik bi’ibādati rabbihī aḥadā

“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”