Salah satu cara termudah untuk belajar membangun usaha sendiri adalah menjadi dropshipper. Pada dasarnya, dropshipper adalah orang yang menjual produk tanpa harus punya stok barangnya. Yang perlu dilakukan adalah mencari supplier yang pas dan seorang dropshipper akan membantu memasarkan produk supplier, kemudian mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang berhasil diakukan ke konsumen.
Selain sangat minim modal, dropshipper juga mudah karena tidak perlu memikirkan atau membuat kreasi produk dari awal. Yang terpenting, sebagai dropshipper, kita perlu melakukan riset yang spesifik mengenai produk yang ingin dijual dan target marketnya. Sebab dari sanalah, peluang mendapat pundi-pundi uang bisa terwujud.
Saat ini, menjadi dropship semakin mudah berkat fasilitas yang disediakan di e-commerce seperti Bukalapak. Sebab, Bukalapak memiliki fitur “Kirim Sebagai Dropship” di halaman checkout yang memungkinkan kamu menjual dan mengirim barang di Bukalapak ke konsumen sebagai dropshipper.
Menariknya lagi, Bukalapak juga memiliki opsi pembayaran Bukalapak paylater yang bisa memudahkan konsumen untuk berbelanja. Salah satunya dengan menggunakan Kredivo, aplikasi paylater yang punya opsi cicilan 0% dengan limit maksimum sampai Rp 30 juta.
Untuk kamu yang tertarik menjadi dropshipper di Bukalapak, berikutini ada 5 langkah mudah yang bisa dicoba:
Pertama: lakukan analisis market dan produk yang ingin dijual
Supaya produkmu nantinya laku terjual, penting untuk tahu produk apa yang saat ini dicari di pasaran dan siapa target marketnya. Misalnya, produk fashion seperti hijab dengan harga terjangkau mulai Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribuan, kemungkinan target marketnya adalah anak sekolah usia SMA, remaja, hingga anak kuliahan yang belum memiliki banyak uang untuk beli pakaian sendiri.
Untuk tahu informasi tersebut, perlu dilakukan riset khusus baik dengan mengamati sekelilingmu atau dengan mengecek kata kunci penjualan yang ada di Bukalapak. Kamu juga bisa mengamati berbagai penjual hijab yang sudah memiliki banyak penjualan, beserta ulasannya. Dengan begitu, kamu akan tahu informasi detail yang dibutuhkan untuk memasarkan produkmu nantinya dan mencari supplier yang pas.
Pilih supplier produk yang produknya punya kualitas baik
Setelah tahu produk apa yang ingin dijual dan siapa target marketnya, hal berikutnya yang perlu kamu lakukan adalah mencari supplier yang pas untuk produk tersebut. Penting untuk diingat, tidak semua seller yang ada di Bukalapak membuka peluang usaha dropship.
Maka dari itu, kamu harus menjalin komunikasi awal dengan mengechat seller lewat fitur yang tersedia di Bukalapak, dan menanyakan peluang usaha dropship. Menjalin kemitraan dan komunikasi yang lancar dengan seller, akan sangat bermanfaat untuk menjalankan usahamu nantinya.
Buat channel untuk jualan produk dropshipmu
Selain membuka toko langsung di Bukalapak atau e-commerce lainnya, kamu dapat memilih kanal pemasaran yang sesuai target market, untuk menjual produk dropshipmu. Kalau target marketnya dimulai dari teman atau kenalan dekat, WhatsApp story bisa menjadi channel yang mudah, praktis, dan tanpa biaya yang bisa kamu coba sebagai langkah awal. Tidak harus buka toko di e-commerce, kamu bisa menentukan kanal penjualan yang menurutmu paling bisa menjangkau lebih banyak orang, sesuai target market yang sudah ditentukan.
Berikan copywriting dan foto penjualan yang menarik
Dalam sistem dropship, biasanya kamu akan diberikan izin oleh supplier untuk menggunakan foto yang sudah jadi. Nah, supaya tawarannya lebih menarik kamu bisa berkreasi dengan mengedit foto tersebut dan diberikan copywriting yang lebih menarik yang sesuai dengan kebutuhan target marketmu. Dengan begitu, produk yang kamu tawarkan akan lebih memiliki daya jual.
Manfaatkan layanan advertisment seperti Instagram Ads
Jika kamu menggunakan Instagram sebagai kanal penjualan dan usahamu sudah menghasilkan, nggak ada salahnya untuk mencoba mempromosikan barang daganganmu dengan Instagram Ads. Dengan catatan, hal ini sebaiknya dilakukan jika pondasi usahamu sudah jelas, punya pemasukan dan profit, serta memiliki peluang ekspansi, ya. Sebab, ketika kamu mulai memasang advertisement, iklan tersebut tidak akan langsung menghasilkan penjualan. Ada beberapa tahap yang harus dilewati seperti awareness untuk meyakinkan calon konsumen untuk membeli produkmu. Oleh karena itulah, bisnismu harus matang lebih dulu sebelum menjalankan iklan.